Mengukur Level Ejakulasi Dini Pria
- Farhan
- Oct 21, 2015
- 2 min read

Hingga saat ini ejakulasi dini ( EDI ) tetap menjadi topik menarik untuk dibicarakan. Selain mampu menyebabkan tekanan psikologis yang serius bagi penderitanya, disisi lain para ahli juga belum menemukan definisi pasti dari kasus ini. Ada dua kubu dokter yang memberi pernyataan berbeda dimana pada satu kubu menyatakan bahwa EDI erat kaitannya dengan durasi hubungan intim (pria terlalu cepat keluar). Sementara itu di kubu lain menyatakan bahwa EDI dipengaruhi oleh intensitas Mr. P pada saat keluar masuk di Miss. V. Mungkin pernyataan dokter yang berbeda sedikit menimbulkan kerancuan tentang definisi ejakulasi dini yang sebenarnya. Namun dalam kasus ini bisa ditarik kesimpulan sederhana yaitu: jika pria konsisten dan terus-menerus tidak mampu memuaskan pasangan pada satu sesi hubungan intim, maka pria tersebut dapat dikategorikan mengalami EDI. Jadi dalam hal ini kasus ejakulasi dini dapat diukur dari tingkat kepuasan istri. Intinya apabila istri masih bisa merasakan kepuasan secara seksual meski hanya dalam satu dua kali kesempatan, maka suami tidak bisa disebut menglami ejakulasi dini. Mempelajari Tingkat Orgasme Pasangan Jika kasus terjadinya ejakulasi dini diukur dari orgasme atau tingkat kepuasan istri, sejatinya hal tersebut juga bukan kesimpulan yang akurat. Mengapa? Karena berapa lama wanita bisa mencapai orgasme itu sangat bervariasi. Dengan kata lain ada wanita yang cenderung sensitif hingga mampu mencapai orgasme 5 – 10 menit setelah penetrasi, atau bahkan pada saat masih sesi foreplay. Namun banyak juga wanita yang membutuhkan waktu lama, bahkan diatas 15 menit untuk mendapatkan orgasme. Jadi disini durasi 5 – 10 menit sedikit banyak dapat dijadikan patokan apakah pria mengalami EDI atau tidak. Jika tingkat normal ejakulasi pria diatas 5 menit pasca penetrasi, disisi lain masih banyak pria yang justru hanya mampu bertahan 2 – 3 menit setelah penetrasi. Nah, dengan demikian apabila pria sudah ‘selesai’ dalam rentang waktu dibawah 2 menit, dan ini terjadi secara terus-menerus setiap berhubungan intim, maka pria tersebut bisa dikatakan mengalami ejakulasi dini. Jadi dari pembahasan ini, seorang pria dikatakan mengalami ejakulasi dini jika:
Pria secara konsisten dan terus menerus mengalami ejakulasi kurang dari 2 menit setelah
penetrasi.
Pria tidak bisa memuaskan pasangan (istri tidak mampu mencapai orgasme) diatas 50% hubungan seksual.
Kegagalan memuaskan pasangan berlangsung lama sehingga menimbulkan efek negatif (marah, malu, kurang percaya diri, dan pertengkaran).
Belum diketahui secara jelas mengapa pria mengalami ejakulasi dini, namun yang pasti kasus ini erat kaitannya dengan faktor fisik dan psikologis. Meski begitu mengendalikan atau mengontrol ejakulasi merupakan hal yang bisa dipelajari. Artinya, ejakulasi dini bisa dihindari atau diatasi dengan beberapa metode pengobatan dan terapi. Faktanya terdapat hampir 40 persen pria di dunia mengalami ejakulasi dini, jadi ini bukan kasus yang perlu ditakuti secara berlebihan.





























Comments